Jumat, 16 Januari 2015

Pemain Muda Barcelona Unjuk Bukti

SKUAT muda Barcelona yang tergabung dalam Barcelona B unjuk gigi di leg kedua 32 besar Copa del Rey, kemarin dini hari. Mereka membantu skuat utama untuk mencukur Huesca 8-1 di Nou Camp sehingga Blaugrana melenggang ke 16 besar dengan agregat kemenangan 12-1.

Pemain-pemain, seperti Jordi Masip, Sergi Roberto, Sergi Samper, Rafinha, Munir, Sandro Ramirez, dan Adama Traore bergantian merumput di laga itu. Nama terakhir bahkan membuat gol debutnya bersama tim utama hanya 4 menit setelah turun dari bangku cadangan menggantikan Munir.

“Saya berterima kasih kepada Luis Enrique atas kesempatan ini. Merupakan kehormatan bagi pemain muda mana pun bisa berbagi ruang ganti dengan pemain kelas dunia,“ ujar striker berusia 18 tahun yang mencetak gol di menit ke-78 itu.

Traore hanyalah satu dari tiga pemain Barcelona B yang mencatatkan nama di papan skor malam itu. Selain anak muda kelahiran Spanyol tersebut, Sergi Roberto terlebih dahulu menceploskan satu bola di menit ke-29.

Rekannya yang lain, Sandro Ramirez, membuat gol penutup 7 menit sebelum bubaran. Tiga gol penerus Lionel Messi dkk itu menggenapkan lesakan lain yang dibuat seniornya seperti Pedro (20', 26', 43'), Andres Iniesta (39'), dan Adriano Correira (68').

Tim tamu sempat mencuri gol 4 menit sebelum peluit akhir berbunyi lewat Carlo Moreno. Itu menjadi satu-satunya gol yang bersarang di jala Barca dalam dua leg 32 besar Copa del Rey setelah laga pertama di kandang Huesca berakhir 4-0 untuk tim Catalan.

Pelatih Luis Enrique memuji penampilan anak-anak asuhnya termasuk lini belakang yang kebobolan di menit-menit akhir. Menurutnya, performa seperti itu sudah sangat maksimal dan ia merasa tidak bisa meminta lebih. “Sulit membayangkan permainan kami yang lebih baik dari ini. Secara mental, sikap, dan pertahanan, kami sangat kuat,“ ujar mantan juru taktik AS Roma itu.(AP/Ash/R-1) Media Indonesia, 18/12/2014 halaman 26

Selasa, 13 Januari 2015

Saatnya Thailand Akhiri Puasa Gelar

THAILAND berpeluang untuk kembali menjadi juara Piala AFF. Terakhir tim `Negeri Gajah Putih' itu untuk menjadi kampiun 12 tahun lalu (2002) dengan mengalahkan Indonesia di final lewat adu penalti.

Kali ini skuat Kiatisuk Senamuang itu memiliki skuat yang lebih baik ketimbang Malaysia yang akan dihadapi di babak final.
Leg I akan berlangsung di Stadion Rajamangala, hari ini. Laga kedua akan digelar di Stadion Bukit Jalil, Sabtu (20/12).

“Kami ingin kembali memenangi gelar juara untuk mengakhiri puasa gelar selama 12 tahun. Kami hanya dua pertandingan lagi dari mendapatkan gelar juara. Jadi, kami akan berlatih keras untuk laga final,“ ujar Kiatisuk kepada Bangkok Post.
Untuk mendongkrak semangat tim, Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) akan mengguyur pemain dengan bonus sebesar US$701 ribu (Rp8,8 miliar) jika menjadi juara.

Jika melihat statistik, Kiatisuk--yang seangkatan dengan Kurniawan Dwi Yulianto -mempunyai catatan bagus saat bertemu Malaysia ketika menjadi pemain atau pelatih.Pelatih `Harimau Malaya' Dollah Salleh pun tahun hal itu.
Saat masih menjadi pemain Thailand pada 1992-2007, Kiatisuk empat kali bertemu dengan Malaysia. Dari semua pertemuan itu, ia tak pernah kalah dengan rincian dua kali kemenangan dan dua hasil imbang. Tak cuma itu, Kiatisuk selalu mencetak gol saat Thailand berhadapan dengan Malaysia. Salah satu gol Kiatisuk ke gawang Malaysia berbuah gelar juara Piala AFF pada 1996.

Saat menjadi pelatih, tuah bagus atas Kiatisuk atas Malaysia masih terus berlanjut. Di laga fase grup Piala AFF 2014, Thailand menang 3-2 saat berhadapan dengan Malaysia. Gol Adisak Kraisorn di menit-menit akhir menjadi penentu kemenangan. Setelah mengetahui catatan bagus tersebut, Dollah Salleh ingin mengakhiri catatan apik sang mantan striker itu.

“Kiatisuk mempunyai target sendiri. Ia mempunyai rekor bagus saat melawan Malaysia, tapi saya percaya bahwa kami bisa menghentikannya dan tim besutannya agar tidak men cetak sejarah,” kata Dollah di Malaysian Digest. “Ini bukanlah hal yang mudah, tapi tak ada yang tidak mungkin di sepak bola. Tentu saja, pertandingan di Bangkok akan sangat berat,” imbuhnya.

Dalam duel nanti Dollah tidak akan mengubah susunan pemain saat melawat ke markas Thailand. Beberapa pergantian pemain dilakukan Dollah Salleh saat melakoni leg II yang dimainkan di Stadion My Dinh, Kamis (11/12), melawan Vietnam. Contohnya, kiper Khairul Fahmi digantikan Mohammad Farizal Marlias. Selain itu, Safee Sali ditepikan dan digantikan Indra Putra Mahayuddin. Dengan komposisi pemain baru itu, Malaysia bisa tampil oke. (AFP/AP/Era/R-4) Media Indonesia, 17/12/2014, halaman 28

Ander Herrera Diduga Terlibat Suap

Para pengatur skor pertandingan bisa dihukum hingga empat tahun jika terbukti bersalah. Harian berbahasa Spanyol Marca menyebutkan jika kasus tersebut sampai ke pengadilan dan yang dituduh terbukti bersalah, mereka bakal terancam hukum penjara hingga empat tahun.

DUGAAN pengaturan skor tidak hanya terjadi di Liga Indonesia dan Seri A. Kali ini kasus itu menghantam La Liga yang menjadi salah satu kompetisi terbaik di dunia bersama dengan Liga Primer.

Mereka yang diduga terlihat ialah mantan pemain Real Zaragoza yang kini bermain untuk Manchester United Ander Herrera, Gabi (kini kapten Atletico Madrid), pelatih Zaragoza asal Meksiko Javier Aguirre (kini pelatih timnas Jepang), dan mantan Presiden Klub Zaragoza Agapito Iglesias.

Kasus itu sudah digulirkan sejak akhir September 2014. Ketika itu, Herrera masih berstatus saksi. Dari catatan pengadilan yang didapat, jaksa Spanyol menyatakan para pemain dan staf telah menyerahkan uang ratusan ribu euro kepada pemain Levante agar Zaragoza bisa menang di pertandingan terakhir musim itu dan terhindar dari degradasi.

Jaksa mengatakan Zaragoza membayar 965 ribu euro melalui rekening bank pemain, staf, dan pelatih tertentu. Para penerima menarik uang tersebut kemudian memberikan kepada pemain Levante sebagai sogok agar mengalah.

Zaragoza ketika itu menang 2-1 atas Levante yang posisinya sudah aman dari degradasi dengan dua gol kapten Gabi Fer nandez.
Harian berbahasa Spanyol Marca menyebutkan jika kasus tersebut sampai ke pengadilan dan yang dituduh terbukti bersalah, mereka bakal terancam hukum penjara hingga empat tahun. “Direktur, pelatih, dan para kapten tim sepakat dengan persetujuan pemain lainnya untuk mengatur hasil pertandingan,” demikian tuduhan jaksa. Berkas tuduhan jaksa kemarin sudah disampaikan ke hakim pengadilan di Valencia. Hakim akan memutuskan apakah akan dilakukan investigasi yudisial resmi atau tidak.

Gabi pernah dikonfi rmasikan soal itu Oktober lalu dan membantah telah terjadi pengaturan skor. Saat itu ia beralasan pembayaran itu bonus dan ia telah mengembalikannya setelah disarankan klub beberapa hari kemudian. Seri A Dari Seri A, setelah skandal Calciopoli pada 2006 yang mengguncang kompetisi Italia, kini tuduhan miring soal pengaturan skor kembali terjadi. Laga antara Genoa dan AS Roma di Luigi Ferraris, Minggu (14/12), diduga diatur mafia.

Ialah Presiden Genoa Enrico Preziosi yang pertama kali melontarkan tuduhan itu. Ia menduga kemenangan Roma tidak bersih dan kartu merah yang diterima Mattia Perin juga sudah direncanakan sejak awal. “Insiden kartu merah berpengaruh besar. Saya kecewa dengan keputusan arogan wasit. Saya pikir sudah banyak kejadian di Roma. Saya tak suka hal-hal seperti ini terjadi di sepak bola,“ sindir Preziosi dilansir Football Italia. Namun, pernyataan Preziosi dibantah Direktur Umum Roma Mauro Baldissoni. Menurut Baldissoni, kemenangan Roma lebih disebabkan faktor teknis.

Baldissoni juga kecewa dengan pernyataan Preziosi yang menyudutkan klubnya. Meski begitu, Baldissoni mengaku sudah memaafkan sikap Preziosi. “Saya yakin dia hanya salah bicara karena kecewa. Itu juga pasti ungkapan dari emosi sesaat saja. Kemenangan Roma sebenarnya lebih disebabkan kami superior di atas lapangan.“ (AP/AFP/R-4) Media Indonesia, 17/12/2014, halaman 28

Senin, 05 Januari 2015

Spurs Langsung Fokus ke Kompetisi Lokal

TIDAK ada yang lebih mengecewakan bagi seorang pelatih selain melihat tim besutannya kalah. Apalagi jika kekalahan itu juga akibat faktor eksternal. Perasaan itulah yang kini dialami arsitek Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino seusai timnya dipaksa takluk 0-1 oleh Besiktas pada laga terakhir babak penyisihan Grup C Liga Europa di Ataturk Olympic Stadium, kemarin.

Memang kekalahan itu tidak menghalangi langkah the Lilywhites untuk melangkah ke babak 32 besar lantaran tiket tersebut sudah mereka segel sejak jauh-jauh hari. Namun, ambisi mereka untuk menjadi juara grup pupus sudah. Spurs harus puas finis di posisi kedua dengan 11 poin, defisit 1 angka dari Besiktas.Itu artinya mereka harus siap menghadapi lawan tangguh di fase knock-out nanti.

“Saya benar-benar kecewa (dengan kekalahan itu) karena kami tampil begitu dominan. Tapi inilah sepak bola.Anda harus mencetak gol ketika Anda punya peluang dan mendominasi,“ cetus Pochettino. “Sebab dalam laga 1 menit di babak kedua pun bisa mengubah pertandingan.Padahal saya pikir kami layak mendapatkan yang lebih,“ imbuhnya.

Dalam laga tersebut, Spurs memang tampil dominan.Hasil statistik menunjukkan Spurs menguasai bola seba nyak 62 persen. Itulah yang membuat Mouricio meradang.Ditambah lagi lampu stadion sempat dua kali mati sehingga laga sedikit mengganggu konsentrasi mereka. Satu-satunya gol kemenangan tuan rumah dicetak Cenk Tosun (59').

Meski kecewa, Mouricio tidak mau terlalu berlamalama meratapi kekalahan itu.Ia bahkan langsung meminta para pemainnya untuk fokus menghadapi kompetisi domestik. “Untuk saat ini kami berhenti memikirkan Liga Europa. Kami harus fokus menghadapi Liga Primer dan Piala Liga. Baru Februari nanti kami memikirkan kompetisi itu lagi,“ tukasnya.

Sementara itu, juara bertahan Sevilla juga memastikan tiket ke babak 32 besar. Mereka tampil sebagai runner-up Grup G setelah mengalahkan Rijeka 1-0 lewat gol Denis Suarez (20'). “Sejak awal tujuan kami memang memenangi pertandingan dan menyegel tiket ke babak 32,“ cetus arsitek Sevilla Unai Emery. (AP/AFP/ Mln/R-1) Media Indonesia, 13/12/2014, halaman 21

 
Berita Bola Terkini. Diberdayakan oleh Blogger.